Problematika
dalam hidup adalah sesuatu yang menyertai juga memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Ketepatan berpikir dan kemampuan memanajemen emosional merupakan
kunci dalam menangani problematika tersebut. Walau tak sedikit yang tak
menyadari itu. Dan tentunya tidak segala bentuk problem dapat dilampaui oleh
pribadi yang menerima rintangan dan tantangan itu.
Dengan adanya
problem dalam kehidupan, maka disitulah menunjukkan eksistensi manusia sebagai
makhluk terbaik yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Berbeda dan terbaik dibanding
makhluk lain yang juga diciptakan karena diberikan potensi untuk berfikir
dengan segenap kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kembali pada
pernyataan bahwa tidak segala bentuk problem dapat dilampaui oleh pribadi yang
menerima rintangan dan tantangan. Disinilah menunjukkan bahwa manusia juga
sebagai makhluk sosial. Berhubungan dengan pribadi lainnya, untuk saling
melengkapi dan berinteraksi serta saling mempengaruhi antara satu individu
dengan individu lainnya.
Jika dihubungkan
dengan aktivitas di dunia pendidikan. Istilah saling mempengaruhi juga
merupakan konsumsi pokok dalam rangka menuju arah kemajuan yang ingin dicapai.
Kemajuan pencapaian peserta didik dipengaruhi oleh pola pengajaran yang
diberikan guru. Dan kemampuan guru memberikan solving problem berkat pengaruh
dari kondisi yang dialami oleh peserta didik. Dalam hal ini ada sebuah mata
rantai yang berhubungan. Antara guru dan peserta didik.
Salah satu
permasalahan umum yang sering kita temukan dalam menunaikan aktivitas selaku
pengajar adalah tingkat kepercayaan diri peserta didik. Sering ditemukan kasus
bahwa peserta didik tidak mampu bersaing, merasa minder, tidak yakin terhadap
potensi dirinya, malas mencoba yang kelak berujung pada kondisi prestasi
belajar dan kemampuan mengembangkan diri. Padahal, pendidikan ditempatkan untuk
mempersiapkan generasi yang tangguh. Generasi yang mampu menghadapi perubahan
zaman yang semakin kompetitif.
Maka peranan
guru sebagai seorang kreator menjadi vital. Berikan kesempatan kepada peserta
didik untuk semakin mengembangkan minat dan bakatnya. Selalu memfasilitasi
semisal mengikuti perlombaan-perlombaan yang dilaksanakan oleh berbagai
komponen masyarakat. Dengan demikian mereka akan belajar banyak hal berdasarkan
pengalaman yang telah dialami. Meningkatkan kecakapan dan memperbaiki
kekurangan demi pencapaian sempurna. Senada dengan sebuah konsepsi bahwa “
Pengalaman sebagai guru terbaik”.
Seperti halnya
yang dilakukan oleh segenap pengajar dan pelatih di SDN. 003 Samarinda
Seberang. Sepanjang tahun ajaran 2015/2016 ini telah mengikuti berbagai
perlombaan. Dengan perolehan prestasi membanggakan. Ini adalah bentuk kesadaran
bahwa dengan semakin sering menampilkan kemampuan peserta didik di khalayak
umum maka akan semakin menumbuhkan rasa percaya diri kepada peserta didik serta
kebanggaan sebagai komponen pendidikan. Menumbuhkan rasa percaya diri itulah
yang menjadi reward mengapa harus sering mengikuti kegiatan lomba.
Sebagai contoh
pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) tahun 2016, sejumlah
prestasi diperoleh peserta didik SDN.003 Samarinda Seberang. Meskipun tidak di
semua cabang lomba dapat melanjutkan kiprahnya di level selanjutnya. Dan untuk
pertama kalinya, cabang lomba pantomin dapat melanjutkan ke level tingkat
provinsi. Sebuah pencapaian yang membanggakan mengingat dalam tempo yang
terbilang singkat, Bapak Adi Satria Hermawan, S.Pd berhasil mengarsiteki
kontingen pantomin SDN.003 Samarinda Seberang hingga mencapai juara.
Prestasi ini
diharapkan akan terus berlanjut. Mengingat semakin jauh mengikuti lomba maka
akan semakin memberikan peluang besar kepada peserta didik dalam rangka
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dan diharapkan pula jika prestasi
yang diperoleh mampu ditularkan pada cabang-cabang lomba lain dimasa-masa yang
akan datang.
Memang untuk berbicara jumlah perolehan bilangan prestasi lomba, prestasi yang dimiliki belum sebanyak yang diperoleh oleh
beberapa sekolah lain. Tugas kami adalah selalu berinovasi dengan kapasitas dan
sumberdaya yang tersedia. Tidak pernah lelah mencoba. Karena dengan mengikut
sertakan peserta didik dalam kompetisi merupakan salah satu cara jitu menumbuhkan rasa
percaya diri mereka disamping metoda lainnya. Dan tentunya berpengaruh pula pada kinerja guru memacu pencapaian prestasi siswa. Rasa percaya diri akan menjadi modal mereka dalam menjalani tantangan dimasa depan. Walau demikian adanya, do’a dan restu serta dukungan tetap
menjadi harapan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar