Minggu, 27 September 2015

Kisah Teladan Ali Bin Abi Thalib

Sebagaimana biasanya, Sayidina Ali Bin Abi Thalib menunaikan sholat subuh secara berjama’ah di masjid bersama Nabi Muhammad SAW. Sebab begitu banyak keutamaan shalat subuh secara berjama'ah. Salah satunya seperti sabda Nabi SAW:
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di sholat subuh dan sholat ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hamba Nya. Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan? Para malaikat menjawab, Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan sholat.” (HR. Bukhari – Muslim).

Pada suatu subuh, Ali bin Abi Thalib berjalan terburu-buru dari rumah beliau menuju masjid. Namun dalam perjalanan, beliau mendapati seorang lelaki tua yang berjalan lamban dan tertatih-tatih dengan arah yang sama tapi berbeda tujuan. Lelaki tua tersebut bukanlah seorang muslim. Dia seorang yang beragama Yahudi. Sebenarnya, bisa saja Ali Bin Abi Thalib berjalan lebih cepat dan mendahului lelaki tua tersebut. Namun beliau lebih memilih untuk tetap berjalan di belakang dengan memperlamban langkah laki. Apa yang dilakukan oleh Ali Bin Abi Thalib menunjukkan kepada kita bahwa beliau (Ali Bin Abi Thalib) memiliki akhlak yang mulia yakni menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua.

Sesampainya di masjid, sholat subuh sedang berlangsung. Dan Ali Bin Abi Thalib masih berkesempatan turut dalam sholat berjama’ah. Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga. 

Sausai sholat subuh,  nabi SAW menceritakan kepada para sahabat mengenai prihal yang telah terjadi pada pelaksanaan sholat subuh saat itu. Ketika itu ruku’ lebih panjang dari  yang biasanya. Bahwa Jibril menahan ruku’ nabi SAW agar Ali Bin Abi Thalib tidak kehilangan raka’at pertama.  Jibril menceritakan tentang sikap hormat Ali Bin Thalib.


Anak-anakku ! Dengan demikian maka kita harus senantiasa menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua kapan pun dan dimana pun kita berada sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Sayidina Ali Bin Abi Thalib di masa yang telah silam. Negeri yang kita cintai ini akan semakin indah manakala yang tua menyayangi anak kecil dan yang muda menghormati yang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar